Jumat, 10 Februari 2017

Kesenian Dan Tradisi Nasional NAD (Nanggro Aceh Darussalam)

TARIAN TRADISIONAL NAD


1. TARI SAMAN
Tari Saman, tarian tradisional ini dulunya adalah tarian etnis Suku Gayo, dimana ras tersebut sebagai ras tertua di pesisir Aceh saat masa itu. Saat itu tarian ini bertujuan sebagai media untuk menyebarkan agama Islam. Tarian ini kira-kira dimainkan oleh 9 atau lebih, yang terpenting jumlahnya harus ganjil. Dalam tarian ini, semua penari bergerak dengan sangat kompak, gerakan yang dianggap klimaks dari semua gerakan adalah ketika penari-penari itu mengangkat tangannya ke langit, dan memegang tangan temannya. Saya fikir gerakan itu seperti ombak. Dimana sebagian penari menunduk, sebagian lagi seolah menegadah kebelakang, sebagian lagi mengangkat tangan. Kostum yang digunakan dalam tari saman adalah kostum suku Gayo, dan dikendalikan oleh penari tengah. Tari saman tidak menggunakan alat musik lainnya, mereka memanfaatkan bunyi suara yang dihasilkan dari tepukan tangan. 



2. TARI LAWEUT
Kata ‘laweut’ berasal dari shalawat atau pujian pada Nabi Muhammad SAW. Tarian ini berasal dari Kab. Pidie, Aceh. Dulunya tarian ini disebut tari seudati. Tarian ini, biasanya ditarikan oleh 8 orang wanita dan 1 penyanyi. Syair-syairnya yang dilantunkan berupa ayat-ayat Islam atau dakwahan. Gerakan dalam tarian ini, hampir sama dengan tari saman, bedanya mereka menarikan secara berdiri. Jika saya lihat tarian ini tampak sangat sepi. Karena tidak adanya iringan musik.



3. TARI TAREK PUKAT
Tari ini sangat unik karena menggambarkan akitifitas nelayan yang akan menangkap ikan. Makna dalam tarian ini singkatnya adalah kerja sama dan kebersamaan. Musiknya pun menggunakan alat musik tradisional. Tarian ini biasanya terdiri dari sekitar 7 orang penari wanita. Dengan kostum busana tradisional khas Aceh, mereka membawa seuntai jala dipinggangnya, hingga akhirnya, dengan gerakan ke kanan dan kekiri, masing-masing tali akan dikaitkan pada teman sebelahnya, lalu dilepas, dan dililitkan lagi, hingga pada endingnya tali itu akan berbentuk jala.




4. TARI  BINES
Tarian ini berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Biasanya ditarikan oleh sekelompok perempuan. Jumlah penari Bines diharuskan berjumlah genap, entah 10, 12 atau berapapun (tidak ada ketentuan jumlah). Ciri khas dari tarian ini ditarikan dari gerakan lambat sampai gerakan cepat hingga akhirnya berhenti serentak. Hampir mirip dengan tarian saman. Uniknya bila kamu ingin memberikan uang pada penari, kamu harus menyimpan uangmu di atas kepala penari. Uang itu dianggap sebagai ganti bunga yang diberikan dari penari. Kostum yang digunakan di tarian ini adalah, baju lukup, kain sarung seragam, kain pajang, hiasan leher, dan hiasan tangan seperti topong gelang. Lagu yang dilantunkan di tari ini adalah jangin bines.


5. TARI PHO
Tarian ini dibawakan oleh perempuan, zaman dulu tarian ini ditarikan sebagai simbolin bahwa orang tersebut sedang bersedih hati atau berduka cita. Namun setelah masuknya agama Islam di Aceh, tarian ini menjadi kesenian rakyat saja. Sejarah singkatnya, ada seorang gadis yatim piatu yang sangat cantik, ia diasuh oleh kakak Ibunya. Dan pengasuhnya memiliki seorang anak laki-laki, hingga akhirnya anak laki-laki dan gadis tersebut saling jatuh cinta. Namun ada pihak yang iri dan sakit hati karena ditolak oleh gadis tersebut. Akhirnya mereka difitnah telah berzinah, saat itu hukuman orang berzinah sangat fatal yaitu hukuman mati. Akhirnya mereka dihukum mati.



ALAT MUSIK TRADISIONAL NAD

1. ARBAB

Arbab merupakan alat musik tradisional Aceh yang terbuat dari tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai, sementara busur penggeseknya terbuat dari kayu, rotan atau serat tumbuhan. Terdiri dari 2 bagian, yaitu instrumen induk yang disebut arbab dan penggeseknya yang disebut dengan Go Arbab.


2. BANGSI ALAS

Alat musik tradisional Aceh yang bernama Bangsi Alas adalah merupakan  instrumen tiup dari bambu yang dijumpai banyak  dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan mistik, yaitu ketika ada orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. 



3. CANANG

Canang adalah alat musik tradisional dari Aceh yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat Aceh, Gayo, Tamiang, dan Alas. Masyarakat Aceh menyebutnya "Canang Trieng", di Tamiang disebut "Kecapi" dan di Alas disebut dengan "Kecapi Olah". Canang terbuat dari kuningan dan bentuknya menyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik canang dan masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda pula.



4. GEUNDRANG

Geundrang merupakan salah satu unit alat musik tradisional Aceh yang merupakan bagian dari perangkatan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul baik dengan menggunakan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh.



5. SERUNE KALEE

Serune Kalee adalah instrumen tiup tradisional Aceh adalah alat khas tradisional Aceh Musit yang dimainkan sejak jaman dahulu. Instrumen ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Alat musik tradisional serune kalee ini biasanya dimainkan dalam hubungannya dengan Gendrang Rapai dan acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan pada raja raja kerajaan zaman keemasan Aceh Darussalam. 



BAJU ADAT NAD

Pakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya.




RUMAH ADAT NAD


Krong Bade

1. Struktur Bangunan Rumah Rumah adat Krong Bade –atau juga biasa disebut Rumoh Aceh, adalah sebuah rumah dengan struktur panggung dengan tinggi tiang 2,5 sd 3 meter dari permukaan tanah. Keseluruhan rumah ini dibuat dari bahan kayu, kecuali atapnya yang terbuat dari bahan daun rumbia atau daun enau yang dianyam, serta lantainya yang dibuat dari bambu. Karena memiliki struktur panggung, pada rumah adat Aceh ini kita dapat menemukan ruang bawah. Ruang ini biasanya digunakan sebagai gudang tempat penyimpanan bahan pangan, serta sebagai tempat para wanita untuk melakukan aktivitas, misalnya aktivitas menenun kain khas Aceh. Untuk memasuki rumah, kita perlu meniti tangga di bagian depan rumah. Tangga tersebut biasanya memiliki jumlah anak tangga yang ganjil. Adapun setelah naik ke bagian atas, kita akan menemukan banyak sekali lukisan yang menempel di dinding-dinding rumah sebagai hiasan. Jumlah lukisan pada dinding luar rumah dapat menjadi simbol tingkat ekonomi pemiliknya. 

2. Fungsi Rumah Adat Selain memiliki fungsi sebagai identitas budaya, rumah Krong Bade juga memiliki fungsi praktis yaitu sebagai rumah tinggal masyarakat Aceh. Untuk menunjang fungsi praktisnya tersebut, rumah adat Aceh ini dibagi menjadi beberapa ruangan dengan kegunaannya masing-masing, yaitu: 
  • Ruang Depan atau biasa disebut seuramoë keuë. Ruangan ini berfungsi sebagai ruang santai dan tempat berisirahat bagi seluruh anggota keluarga. Ruangan ini juga digunakan sebagai tempat menerima tamu. 
  • Ruang Tengah atau biasa disebut seuramoë teungoh. Ruangan ini adalah ruang inti dari sebuah rumah adat Aceh (ruang inong) dan di tandai dengan lantai yang lebih tinggi dari ruang depan. Karena termasuk ruang inti, maka ruangan ini termasuk sangat privat. Para tamu yang datang tidak akan pernah diijinkan untuk memasukinya. Fungsi dari kamar-kamar yang terdapat di ruang tengah ini antara lain sebagai tempat tidur kepala keluarga, kamar anak, ruangan kamar pengantin, serta sebagai ruang pemandian mayat ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia. 
  • Ruang Belakang atau biasa disebut sebagai seurameo likot. Ruangan ini adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat makan, dapur, dan tempat bercengkrama bagi sesama anggota keluarga. Lantai ruangan ini biasanya lebih rendah dibanding lantai rangan tengah. Sama seperti ruang depan, ruang belakang juga tidak memiliki kamar-kamar.



3. Ciri Khas dan Nilai Filosofis Ada beberapa ciri khas yang membedakan rumah Krong Bade dengan rumah adat Indonesia lainnya. Ciri khas rumah adat Aceh tersebut antara lain: 
  • Memiliki gentong air di bagian depan untuk tempat membersihkan kaki mereka yang akan masuk rumah. Ciri ini memiliki filosofi bahwa setiap tamu yang datang harus memiliki niat baik. 
  • Strukturnya rumah panggung memiliki fungsi sebagai perlindungan anggota keluarga dari serangan binatang buas. 
  • Memiliki tangga yang anak tangganya berjumlah ganjil, merupakan simbol tentang sifat religius dari masyarakat suku Aceh. 
  • Terbuat dari bahan-bahan alam; merupakan simbol bahwa masyarakat suku Aceh memiliki kedekatan dengan alam. 
  • Memiliki banyak ukiran dan lukisan di dinding rumah; menandakan masyarakat Aceh adalah masyarakat yang sangat mencintai keindahan. 
  • Berbentuk persegi panjang dan membujur dari arah barat ke timur; menandakan masyarakat Aceh adalah masyarakat yang religius. 




MAKANAN KHAS NAD

1. Manisan pala bisa dibilang termasuk merupakan salah satu jenis makanan khas aceh, dan termasuk salah satu makanan ringan yang dapat di golongkan dengan kelompok manisan buah - buahan. Manisan sendiri ini dibuat dari pengusaha kecil yang ada di daerah penghasil pala. tepatnya di kabupaten Aceh Selatan, selain juga di oleh menjadi manisan, pala juga menjadi sirup, selain itu pala juga dapat mengobati luka, karna minyak pala memiliki khasiat yang tinggi.




2. Sanger, sejenis minuman yang hanya ada di Aceh. Sanger atau juga sering di sebut kopi sanger ini secara umum mirip dengan minuman capucino.



3. Kembang loyang salah satu kue yang juga ada di berbagi daerah, bila dijawa timur, kue ini bernama kue matari. dan kue ini biasanya disajikan ketika musim lebaran dan ketika reunian bersama keluarga. 




4. Pisang Salemerupakan salah satu tanaman yang sangat penting bagi kesehatan, pada umumnya pisang yang sudah matang dapat di olah dalam berbagi macam bentuk pisang, seperti kripik pisan, dan olahan pisang lain. 

pisang sale


5. Bohromrom atau dikenal juga dengan kue boh duek beudeh alias klepon di daerah jawa, kue ini terbuat dari tepung ketan kemudian ditaburi dengan parutan kelapa.






1 komentar:

  1. The 5 Best New Casinos in San Diego in 2021 - Mapy
    Mapyro has a detailed, detailed menu of 의왕 출장안마 all the top gaming locations in San Diego. Get your 삼척 출장샵 hands 원주 출장안마 on 아산 출장안마 these restaurants, 경주 출장마사지 games and more.

    BalasHapus